Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan biasanya diberikan ASI sebagai makanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Meski tidak mengonsumsi makanan padat, pemberian ASI juga harus cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Bagaimana jadwal menyusui yang tepat untuk bayi usia 0-6 bulan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Jadwal menyusui bayi baru lahir hingga 6 bulan
Saat lahir, perut bayi berukuran sebesar kelereng. Itu sebabnya, di usia ini, perut anak hanya mampu menampung 1-1,4 sendok teh cairan. Seiring bertambahnya usia, perut bayi membesar dan membesar.
Sebagai ibu yang memberikan ASI eksklusif, Anda mungkin bingung berapa banyak dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan ASI?
Untuk mengetahui jawabannya, American Academy of Pediatrics memberikan panduan atau jadwal pemberian makan bayi usia 0-6 bulan berikut ini.
Bayi baru lahir hingga usia dua minggu. Kebanyakan bayi baru lahir menyusu setiap 2-3 jam atau 8-12 kali sehari. Mereka akan menggunakan 15ml setiap pemberian makan pada hari pertama atau kedua kehidupan.
Apalagi anak bisa minum 30-60 ml setiap kali makan. Jumlah ini akan meningkat menjadi 90 ml pada umur dua minggu.
Bayi antara usia dua minggu sampai dua bulan. Memasuki usia tersebut, anak dapat minum ASI atau susu formula sebanyak 118-150 ml setiap 3-4 jam atau 6-8 kali sehari.
Bayi berusia antara 2 dan 4 bulan. Pada usia 4 bulan, bayi biasanya dapat minum sekitar 118-177ml susu setiap kali menyusu.
Anak-anak antara usia 4 bulan dan 6 bulan. Pada usia 6 bulan, bayi mungkin dapat minum hingga 237ml ASI setiap 4-5 jam atau 6 kali sehari. Di usia 6 bulan, ibu sudah bisa mulai mengenalkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk memenuhi kebutuhan si kecil.
Pada bayi yang lahir prematur atau dengan kondisi medis tertentu, pemberian ASI sebaiknya atas anjuran dokter.
Bayi yang disusui akan memiliki lebih banyak waktu menyusui daripada bayi yang diberi susu botol. Ini karena ASI lebih mudah dicerna sehingga perut bayi lebih cepat kosong.
Menurut para ahli, bayi harus mulai menyusu dalam waktu 30-60 menit setelah lahir. Biasanya, mereka perlu diberi susu 8-12 kali sehari setiap 2-3 jam selama beberapa minggu pertama.
Namun, beberapa bayi juga dapat menyusu lebih sering, seperti setiap jam yang disebut cluster feeding.
Penting bagi ibu untuk tidak membiarkan bayi tidak menyusu lebih dari 4 jam. Jika perlu, Anda bisa membangunkan anak di tengah malam agar dia bisa makan. Setidaknya sampai produksi ASI meningkat, jadwal menyusui teratur dan berat badan bayi bertambah.
Bayi yang buang air kecil beberapa kali sehari, tidur nyenyak, dan berat badannya bertambah merupakan indikator bahwa ASI atau ASI yang Anda berikan sudah cukup.
Jadwal menyusui di atas bukanlah standar yang harus dipatuhi orang tua. Yang terpenting, seorang ibu bisa memenuhi kebutuhan si kecil, mengingat setiap anak berbeda.
Berfokuslah pada isyarat lapar yang diberikan bayi Anda. Beberapa tanda bayi Anda masih lapar antara lain:
- menjilati bibir
- Menjulurkan lidahnya
- Menggerakkan rahang, mulut atau kepala untuk menemukan payudara ibu
- Berulang kali menempatkan tangan di mulut
- Mulut terbuka
- Rewel
- Menghisap apapun yang di dekatnya
Namun, jangan menunggu sampai bayi Anda menangis untuk mulai menyusu. Menangis merupakan indikasi bahwa bayi akhirnya lapar. Jadi, Anda perlu memberi makan bayi sebelum dia menangis.